Selasa, 15 Maret 2011

Suara Hati

Jika Tuhan Membawa Engkau Kepada Cinta...
Ce : Mengapa kamu menyukai saya?
Co : Saya tidak dapat menjelaskan alasannya.
Tetapi saya sungguh menyukai engkau
Ce : Kamu bahkan tidak dapat memberikan alasan kepada saya
Bagaimana kamu dapat berkata menyukai saya?
Bagaimana kamu dapat berkata kamu mencintai saya?
Co : Saya sungguh tidak tahu alasannya,
tetapi saya dapat membuktikan bahwa saya mencintai kamu.
Ce : Bukti? Tidak!
Saya mau kamu menjelaskan alasannya.
Pacar kawan saya dapat berkata kepada kawan saya
bahwa dia mencintai kawan saya, tetapi kamu tidak dapat!
Co : Ok ok!!!
Hmm karena kamu cantik,
karena suaramu enak didengar,
karena kamu penuh perhatian,
karena kamu mengasihi,
karena kamu bijaksana,
karena senyummu,
karena setiap gerakanmu
Sayangnya, beberapa hari kemudian,
sang cewek mengalami kecelakaan dan mengalami koma.
Sang cowok kemudian menaruh surat di sisinya,
dan isinya sebagai berikut:
Kekasihku,
Karena suaramu yang merdu saya mencintaimu.
Sekarang dapatkah kamu berbicara?
http://www.ebookdahsyat.cjb.net
http://www.ebookdahsyat.cjb.net
8
Tidak!
Oleh karena itu saya tak dapat mencintaimu.
Karena kamu penuh perhatian dan peduli
maka saya menyukaimu.
Sekarang kamu tidak dapat menunjukkannya,
oleh karena itu saya tak dapat mencintaimu
Karena senyummu, karena setiap gerakanmu
maka saya mencintaimu
Sekarang dapatkah kamu tersenyum?
Dapatkah kamu bergerak?
Tidak!
Karena itu saya tak dapat mencintaimu..
Jika cinta memerlukan alasan,
seperti sekarang,
maka tidak ada alasan lagi bagi saya untuk mencintai engkau lagi.
Apakah cinta memerlukan alasan?
TIDAK!
Oleh karena itu, saya masih tetap mencintaimu
dan cinta tidak memerlukan alasan
Ketika mencintai seseorang
jangan pernah menyesal dengan apa yang pernah kamu lakukan
menyesallah terhadap apa yang tidak pernah kamu tidak lakukan.
Jika Tuhan membawa engkau kepada cinta..
Dia akan memampukan engkau untuk bisa mengatasinya.

Selasa, 08 Maret 2011

artikel-ku


Pembelajaran Yang Berkualitas
Iqbal thawaqkhal
Abstrak
Kajian ini membahas mengenai pembelajaran yang berkualitas bagi seluruh peserta didik,baik itu pembelajaran yang ada disekolah/formal atau diluar sekolahinformal.dengan adanya pembelajaran bagi seluruh pelajar atau para peserta didik membantu mereka dalam menerapkan dan mengembang potensi,minat dan bakat yang ada pada peserta didik tersebut.disini juga kan membahas bagaimana konsep pembelajaran tersebut yang akan diuaraikan di bawah ini.


Kata Kunci :Konsep Belajar Dan Pembelajaran,Metode Pembelajaran

Pendahuluan

Pembelajaran merupakan istilah yang sering bahkan tidak asing lagi didalam proses pendidikan.pendidikan banyak di peroleh dari berbagai komponen baik itu sekolah/formal atau diluar sekolah/informal,karena dalam proses pembelajaran dapat di peroleh oleh pelajar atau peserta didik dalam menunjukkan potensi,minat,dan bakat yang belum diasah dan di pertajam untuk dapat diaplikasikan oleh pelajar dan para peserta didik tersebut.oleh karena itu tujuan utama pembelajaran mengasah kemampuan,potensi,bakat,dan minat pelajar untuk dapat dikembangkan oleh pelajar.maka tidak asing istilah pembelajaran didunia pendidikan.begitu banyak anak-anak yang ada diseluruh belahan dunia ini tidak memiliki alat untuk mengasah potensi dalam dirinya disebabkan faktor  pembelajaran yang kurang efisien dikaca mata pendidikan.


Metodologi kajian
Instrument kajian
Instrument yang digunakan dalam kajian ini meliputi beberapa artikel yang ditulis oleh : Amin Zuhairi,Atwi Suparman ; KHASANAH INOVASI, DIFUSI INOVASI, DAN IMPLIKASI INOVASI TERHADAP KUALITAS PEMBELAJARAN . Muh. Hizbul Muflihin ;
APLIKASI DAN IMPLIKASI TEORI BEHAVIORISME DALAM PEMBELAJARAN . Endang Nugraheni; STUDENT CENTERED LEARNING DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN
Pembahasan Kajian

Konsep belajar dan pembelajaran
          Belajar dalam arti yang paling sederhana yaitu menulis sesuatu yang berkenaan dengan mata pelajaran,membaca buku,dan juga mengerjakan berbagai macam tugas dari sekolah untuk dikerjakan dirumah atau sering disebut dengan sebutan Pekerjaaan Rumah (PR).proses belajar yang diterapkan dalam pendidikan yaitu berusaha mengerjakan segala sesuatu yang telah diperolehya dari sekolah maupun dari luar sekolah dan membuka cakrawala dunia agar ia mempelajari apa yang terkandung didalamnya.ada proses belajar yang menggunakan proses belajar dengan konsep konvensional,yaitu menempatkan guru atau dosen sebagai sumber belajar yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan kepada siswa atau mahasiswa.

Dan ada juga proses belajar yang menggunanan pendidikan sebagai inti dari pembelajaran tersebut,yaitu dengan memanfaatkan berbagai komponen seperti standar kurikulum, pengajar, jadwal kegiatan pembelajaran, instrumen evaluasi, bahan ajar, serta sarana dan prasarana .dan mungkin masih banyak lagi proses belajar yang akan di peroleh oleh para peserta didik atau para pelajar.

            Adapun konsep belajar secara umum yaitu dapat dilihat dari tiga perspektif aliran,
yaitu: nativisme, empirisme dan organismik.dari  tiga perspektif aliran ini masing-masing memberikan defenisi mengenai konsep belajar dalam pembelajaran.pertama Perspektif nativisme lebih memandang bahwa belajar merupakan  suatu aktivitas berupa melatih daya ingat atau otak (interaksi anak dengan objek belajar, misalnya buku, majalah) agar menjadi tajam, sehingga mampu memecahkan persoalan atau masalah yang akan dihadapi dalam kehidupan. Perspektif  ini lebih beranggapan bahwa anak /peserta didik dapat dikatakan telah
belajar  apabila dia mampu menerapkan atau mengaplikasikan konsep-konsep pengetahuan yang didapat dalam berbagai bidang kehidupan. Hal ini berarti apa yang telah didapat oleh siswa tersebut dapat ditransfer atau dipindah dalam sektor atau masalah yang lain. Dengan demikian, belajar dalamkacamata nativisme dapat dimaknai sebagai terjadinya perubahan struktural padadiri anak. Tegasnya adalah perubahan cara berpikir dan menganalisis persoalan yang ada di sekitarnya. Kedua perspektif empirisme memaknai belajar merupakan suatu aktivitas menambah informasi atau pengetahuan dan atau pengayaan adanya bentuk pola-pola respons baru yang mengarah pada perubahan tingkah laku siswa. Dengan demikian, kegiatan belajar guru lebih banyak menekankan arti pentingnya siswa, misalnya berupa kegiatan menghapal materi/rumus. Ketiga Perspektif organismik memandang bahwa belajar merupakan terjadinya perubahan perilaku dan pribadi siswa secara keseluruhan. Sehingga, belajar di sini bukan saja merupakan bentuk respons secara mekanistik belaka, melainkan
merupakan perubahan yang sifatnya komprehensif-simultan di antara beberapa unsur atau komponen yang ada dalam diri anak, yang mengarah pada suatu tujuan tertentu. Segala hal yang dihasilkan dari aktivitas siswa; apakah dari membaca,mendengar, memperhatikan, atau mencermati, akan dapat membawa pada munculnya perubahan pada diri anak. Dengan kata lain, anak telah mengalami proses belajar. Menurut Abin Syamsuddin Makmun (1983), belajar dapat diartikan sebagai terjadinya perubahan pada diri individu yang belajar, dan yang
dimaksudkan dengan perubahan dalam konteks belajar itu dapat bersifat fungsional atau struktural, material dan perilaku serta keseluruhan pribadi yang bersifat multi dimensi.

            Sedangkan proses belajar dan pembelajaran  harus beriringan dengan pendekatan Student Centered Learning (SCL) yaitu pembelajaran yang berpusat pada siswa.tujuannya agar siswa dapat lebih spontan menerima informasi dan pengetahuan yang disampaikan pendidik(guru).pendidik memegang peran kunci dalam menentukan keberhasilan pembelajaran. Pendidik yang baik adalah makhluk yang kreatif, sehingga pada umumnya para pendidik yang baik selalu mencari pendekatan atau strategi baru dalam pembelajaran.

Metode pembelajaran
            Berbagai macam cara atau metode-metode dalam pembelajaran baik itu formal ataupun nonformal.dibawah ini tableuntuk metode pembelajaran.
Metode
pembelajaran



Rana Pembelajaran

Pengetahuan
(P), kognitif

Sikap-nilai
(S), afektif

Keterampilan
(K),
psikomotorik

Diskusi kelas

ü  


Ceramah

ü  


Penugasan



ü  
Bermain peran (roleplay)


ü  

Permainan (games)


ü  







Diskusi kelas merupakan Metode ini bertujuan untuk tukar menukar gagasan, pemikiran, informasi/pengalaman diantara peserta didik, sehingga dicapai kesepakatan pokok-pokok pikiran(gagasan, kesimpulan). Untuk mencapai kesepakatan tersebut, para peserta didik dapat saling beradu argumentasi untuk meyakinkan peserta lainnya. Kesepakatan pikiran inilah yang kemudian ditulis sebagai hasil diskusi.





Ceramah adalah ceramah dengan kombinasi metode yang bervariasi. Mengapa disebut demikian, sebab ceramah dilakukan dengan ditujukan sebagai pemicu terjadinya kegiatan yang partisipatif (curah pendapat,penugasan, studi kasus, dll). Selain itu, ceramah yang dimaksud disini adalah ceramah yang cenderung interaktif, yaitu melibatkan peserta didik melalui adanya tanggapan balik atau perbandingan dengan pendapat dan pengalaman
Peserta didik . Media pendukung yang digunakan, seperti bahan serahan (handouts), transparansi yang ditayangkan dengan OHP, bahan presentasi yang ditayangkan dengan LCD.Penugasan merupakan proses menilai sejauh mana para peserta didik mampu menangkap informasi yang telah dipaparkan.Permainan (games), populer dengan berbagai sebutan antara lain pemanasan (ice-breaker) atau penyegaran (energizer). Arti harfiah ice-breaker adalah‘pemecah es’. Jadi, arti pemanasan dalam proses belajar adalah pemecah situasi kebekuan fikiran atau fisik peserta. Permainan juga dimaksudkan untukmembangun suasana belajar yang dinamis, penuh semangat, dan antusiasme. Karakteristik permainan adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan (fun) serta serius tapi santai (sersan). Permainan digunakan untuk penciptaan suasana belajar dari pasif ke aktif, dari kaku menjadi gerak (akrab), dan dari jenuhmenjadi riang (segar). Metode ini diarahkan agar tujuan belajar dapat dicapai secara efisien dan efektif dalam suasana gembira meskipun membahas hal-hal yang sulit atau berat.

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan yang terdapat disin yaitu:bagaimana memaknai konsep belajar dan pendidikan serata metode-metode yang diterapkan kepada para peserta didik agar mereka mampu mengaplikasikan pembelajaran yang telah diperolehnya,disini juga metode-metode dalam mengajarkan pembelajaran yang harus dan diterapkan kepada para pserta didik agar mereka lebih nyaman dn mudah untuk memperoleh informasi yang akan ditangkap dan diaplikasikannya.

Daftar pustaka
-          Zuhairi,amin.dkk.2004. Khasanah inovasi, difusi inovasi, dan implikasi inovasi terhadap kualitas pembelajaran .
-          Muflihin,hizbun.2009. Aplikasi dan implikasi teori behaviorisme dalam pembelajaran.
-          Nugraheni,ending.2007. Student centered learning dan implikasinya terhadap proses pembelajaran.Universitas terbuka



artikel-ku


MENILAI  PELAJAR YANG MIMILIKI POTENSI
Iqbal thawaqkhal
Abstrak
Kajian ini membahas mengenai menjadi pelajar yang memiliki potensi dalam belajarnya,baik itu berasal dari dalam dirinya maupuun dari luar yang mendorong dirinya agar menunjukkan potensinya yang terpendam dalam dirinya.dari hasil pengumpulan sampel yang di analisis oleh setiap para peniliti mengenai pencapaian potensi dengan menggunakan analisis empat faktor utama (strategi) dikenal pasti yaitu: motivasi pencapaian,pembelajaran operasional, hafalan dan pendekatan global. Kesimpulannyayang dapat di buat dari kajian iniialah terdapat  4 faktor yang melatar belakangi terciptanya potensi yang terpendam didalam diri  pelajar tersebut dilihat dari fakto- faktor yang melatar belakangi pelajar tersebut.


Pendahuluan

Negara Indonesia ialah Negara yang memiliki pelajar-pelajar yang memiliki potensi dalam dirinya,namun tidak berani bahkan tidak yakin terhadap potensi yang dimilikinya tersebut.pencapaian potensi yang terdapat didiri para pelajar berkurang dikarenakan peluang dalam menunjukkan motivasi pelajar dan tingkat pemahaman terhadap materi yang diajarkan dan juga tidak mengerti dengan tugas-tugas yang ditugaskan kepada pelajar sehingga pelajar merasa tidak mampu,tetapi pada hakikatnya pelajar tersebut mampu untuk memahami dan menyelesaikan seluruh tugas yang diberikan. Oleh karena itu dalam pembentukan potensi pelajar yang paling utama adalah tingkat pemahaman yang akan mempengaruhi motivasi pelajar dalam mencapai potensi yang sesengguhnya ia miliki.



Metodologi kajian
Instrument kajian
Instrument yang digunakan dalam kajian ini meliputi beberapa artikel yang ditulis oleh : RUHIZAN MOHD YASSIN,MOHD JASMY ABD RAHMAN, NORLENA SALAMUDDIN,ROSADAH ABD MAJID yang berjudul : Proses Kognitif Pelajar Cemerlang dan Tidak Cemerlang. SAEMAH RAHMAN,JOHN ARUL PHILLIPS yang berjudul : Hubungan antara Kesedaran Metakognisi, Motivasi dan Pencapaian Akademik Pelajar Universiti. FARIDAH SERAJUL HAQ,NOOREINY MAAROF,RAJA MOHD. FAUZI RAJA MUSA yang berjudul : Masalah Penulisan Naratif di Kalangan Pelajar Sekolah Menengah.


Pembahasan Kajian

Metode dan strategi menunjukkan potensi didiri pelajar

Artikel yang dibuat oleh ruhizan mohammmad yassin,dkk menerangkan format pencapaian potensi


Faktor I
Faktor II
Faktor III
Faktor IV
Motivasi Pencapaian
Pencapaian
Motivasi intrinsik
Motivasi ekstrinsik

0,96
0,67
0,49
0,54




Pembelajaran operasional
Pembinaan makna
Pembelajaran tersusun
Pendekatan belajar berstrategi
Pendekatan dalaman
Sikap dis-ilusi
Dalaman kendiri
Motivasi intrinsik


0.64
0.51
0.58
0.30
0.49
0.45
0.53
0.60



Hafalan
Kebergantungan pada silibus
Penghasilan semula
Motivasi ekstrinsik



0.67
0.49
0.52
0.47


Pendekatan global
Pendekatan Luaran
Hafalan
Motivasi intrinsik




0.56
0.49
0.49
0.41











Dan dapat diperjelas Pada data kedua di bawah ini:


Strategi


Nilai


Motif


Pendekatan

Motivasi
pencapaian
(Faktor 1)

Peluang untuk
menonjolkan
kecemerlangan

Keperluan untuk
mencapai kejayaan

Bergantung kepada
kehendak
kursus/pensyarah
dan saingan rakan

Pembelajaran operasional faktor (2)
Pembangunan
peribadi sebagai
matlamat
pendidikan

Dalaman – minat
untuk mendalami
ilmu dan makna

Mencari
kerelevanan ilmu
dengan mengaitkan
pengetahuan
dengan pengalaman
sedia ada

Hafalan
(Faktor 3)

Belajar untuk
mendapat ijazah

Luaran – keperluan
untuk pensijilan
atau takut gagal

Melalui kaedah
hafalan dan
kehendak kursus

Pendekatan
global
(Faktor 4)

Kebergantungan
pada faktor-faktor
ekstrinsik

Memenuhi
keperluan
ekstrinsik

Pendekatan luaran
dan hafalan



Dari data-data yang tertera diatas dapat diambil kesimpulan bahwa strategi yang dapat diberikan kepada pelajar untuk menunjukkan potensi-potensi yang ada didiri pelajar tersebut.ternyata dari data tersebut dapat di perkirakan potensi yang ada pada pelajar di pengaruhi oleh Strategi,nilai,motif,dan pendekatan pelajar terhadap pembelajarannya.

Bukan hanya dari strategi,nilai,motif,dan juga pendekatan saja pelajar dapat dilihat potensinya,namun Saemah rahman menambahkan bahwa potensi pelajar dapat dilihat dari kesadaran metakognisi dan Pencapaian Akademik pelajar. pada artikel tersebut menjelaskan bahwa kemungkinan kepentingan peranan metakognisi terhadap pencapaian akademik dan mungkin merupakan salah satu cara untuk memahami perbedaan dalam pencapaian akademik di kalangan pelajar . Bagaimana pun, menurutVan Zile-Tamsen (1998), sejauh mana kebolehan metakognisi mempengaruhi pencapaian sebenar bergantung kepada pola motivasi seseorang pelajar.






Kesimpulan kajian

Dari kajian diatas dapat disimpulkan bahwa potensi seluruh pelajar terutama di Negara Indonesia dapat dilihat dari motivasi para pelajar dalam proses pembelajaran yang digelutinya selama menempuh bangku pendidikan.seluruh pelajar hanya dapat menyimpan dan menyembunyikan potensinya hanya dikarenakan motivasi yang kurang bahkan tidak ada sama sekali mendukungnya dalam menerbitkan potensinya yang terpendam.

Untuk memilih pelajar yang berpotensi,perlu ada kognitif motivasi dan pencapaian akademik untuk mengetahui potensi dan seberapa besar potensi-potensi yang dimiliki oleh setiap pelajar tersebut.tidak hanya belajar dan mengikuti proses belajar mengajar semata tanpa menenjukkan potensi yang ia miliki sama halnya belajar tanpa pencapaian.untuk itu terbitkanlah potensi yang ada pada pelajar dengan memberinya motivasi dan pencapaian apa yang akan mereka dapatkan selama mengikuti proses pembelajaran.







Daftar pustaka
-         Salamuddin,Norlena.dkk.2001.Proses kognitif pelajar cemerlang dan tidak cemerlang.universitas kebangsaan Malaysia.
-         Rahman,Saemah.dkk.2006. Hubungan antara Kesedaran Metakognisi, Motivasi dan PencapaianAkademik Pelajar Universiti.universitas kebangsaan Malaysia.
-         Maarof,nooraeny.dkk.2001. Masalah Penulisan Naratif di Kalangan Pelajar Sekolah Menengah.universitas kebangsaan malaysia